seperti kata Raisa
Beberapa hari belakangan ini di berita banyak banget pejabat pemerintahan yg baru ketangkep gara-gara korupsi. Jangankan beberapa hari, dari ber-tahun-tahun yg lalu pun sebenarnya udah banyak sih.
Bahkan sekarang juga sedang ada polemik tentang mantan koruptor yg mau nyaleg lagi alias mencalonkan diri jadi DPR atau wakil rakyat lainnya.
Ckckck geleng-geleng kelapa ehh kepala jadinya.
"Kayak nggak ada orang lain aja!" pikir saya. Setelah itu juga saya baca berita yang mana KPK bilang "Memangnya Indonesia kekurangan orang?" Ternyata pendapat kita sama. Dan mudah-mudahan orang waras lainnya juga berpikiran sama. Hehe.
Mungkin hukum kita yg memang masih terlalu lembek buat para koruptor itu. Jujur saja saya memang belum begitu banyak tahu atau belum sempat banyak baca juga mengenai hal ini. Tapi denger-denger sih katanya ada yg tahanannya aja mewah. Jadi ya berasa lagi nginep di hotel aja deh, bukan lagi di penjara. Terus nggak tau juga deh harta kekayaannya disita atau gimana.
Kalau nggak salah lagi, pernah denger juga katanya di luar negeri ada yg ngasih hukuman mati buat koruptor dan itu ampuh banget, jelas lah. Siapa juga yang berani coba-coba korupsi kalau taruhannya aja langsung nyawa.
Kalau Indonesia mencontoh pasti nanti dibilangnya nggak menghargai hak asasi manusia, jadi serba salah deh.
Serba salah itu akan selalu terjadi, karena semua orang punya pola pikir yang berbeda-beda dan nggak akan bisa dipaksakan untuk harus sama. Maka dari itu apapun keputusannya biasanya akan ada pihak yg diuntungkan tapi juga ada yang dirugikan.
Kalau coba cari alternatif hukuman lain yg lebih sedikit ringan dari hukuman mati mungkin sita aja SEMUA harta bendanya.
Tapi tetep aja sih pasti ada pro kontra juga. Nanti keluarganya yang ngerasa nggak bersalah pasti protes kalau misalnya tadinya tinggal di istana tiba-tiba jadi harus tinggal di kolong langit, haha.
Sekarang ya tinggal pilih aja sih, mau tegas biar nggak ada yg mau ngelakuin kejahatan yg sama lg. Atau mau banyak kasihan tapi ya mungkin nggak akan pernah bisa diberantas sampai kapanpun juga.
Kesimpulannya adalah seperti kata Raisa : SERBA SALAH hahaha 😆
Bahkan sekarang juga sedang ada polemik tentang mantan koruptor yg mau nyaleg lagi alias mencalonkan diri jadi DPR atau wakil rakyat lainnya.
Ckckck geleng-geleng kelapa ehh kepala jadinya.
"Kayak nggak ada orang lain aja!" pikir saya. Setelah itu juga saya baca berita yang mana KPK bilang "Memangnya Indonesia kekurangan orang?" Ternyata pendapat kita sama. Dan mudah-mudahan orang waras lainnya juga berpikiran sama. Hehe.
Mungkin hukum kita yg memang masih terlalu lembek buat para koruptor itu. Jujur saja saya memang belum begitu banyak tahu atau belum sempat banyak baca juga mengenai hal ini. Tapi denger-denger sih katanya ada yg tahanannya aja mewah. Jadi ya berasa lagi nginep di hotel aja deh, bukan lagi di penjara. Terus nggak tau juga deh harta kekayaannya disita atau gimana.
Kalau nggak salah lagi, pernah denger juga katanya di luar negeri ada yg ngasih hukuman mati buat koruptor dan itu ampuh banget, jelas lah. Siapa juga yang berani coba-coba korupsi kalau taruhannya aja langsung nyawa.
Kalau Indonesia mencontoh pasti nanti dibilangnya nggak menghargai hak asasi manusia, jadi serba salah deh.
Serba salah itu akan selalu terjadi, karena semua orang punya pola pikir yang berbeda-beda dan nggak akan bisa dipaksakan untuk harus sama. Maka dari itu apapun keputusannya biasanya akan ada pihak yg diuntungkan tapi juga ada yang dirugikan.
Kalau coba cari alternatif hukuman lain yg lebih sedikit ringan dari hukuman mati mungkin sita aja SEMUA harta bendanya.
Tapi tetep aja sih pasti ada pro kontra juga. Nanti keluarganya yang ngerasa nggak bersalah pasti protes kalau misalnya tadinya tinggal di istana tiba-tiba jadi harus tinggal di kolong langit, haha.
Sekarang ya tinggal pilih aja sih, mau tegas biar nggak ada yg mau ngelakuin kejahatan yg sama lg. Atau mau banyak kasihan tapi ya mungkin nggak akan pernah bisa diberantas sampai kapanpun juga.
Kesimpulannya adalah seperti kata Raisa : SERBA SALAH hahaha 😆
Komentar
Posting Komentar